= (20,5 + 1,5 + 5/16) in
=
22,3 in
Jadi tinggi head = 22,3 in = 0,56 m
Menentukan
volume cairan didalam head
Volume head (tanpa
bagian sf), dihitung menggunakan persamaan 5.11, halaman 88, Brownell and Young, 1959.
Vhead,tanpa sf = 0,000049 x (ID)3
Dengan :
VH = Volume head (ft3)
ID = diameter dalam, in
Vhead,tanpa sf = 0,000049 x (ID)3
= 0,000049 x (119,5)3
=
83 ft3 = 2,25 m3
Vsf =
=
= 16.814 in3 = 0,27 m3
VHead = VHead,
tanpa Sf + VSf
VHead = 2,25m3 + 0,27 m3 = 2,52 m3
Menentukan volume
cairan didalam shell
Vshell = Vcairan – VHead
= 20,9 m3 - 2,52
m3
= 18,38 m3
Menentukan tinggi Cairan
dalam Shell
Vshell =
Hshell,cairan =
Hshell,cairan =
=
2,63 m
Menentukan tinggi
cairan didalam Head
HHead,cairan = b + sf
=
20,5 in + 1,5 in
=
22 in = 0,55 m
Menentukan tinggi
total cairan didalam reaktor (Hcairan)
Hcairan = HShell,cairan + HHead,cairan
=
2,63 m + 0,55 m
=
2,78 m
Tinggi total
reaktor (HReaktor)
Hreaktor = Hshell
+ 2 x Hhead
= 3 m + 2 (0,56 m)
=
4,12 m
1.
Dimensi
dan Daya Pengaduk
Perhitungan untuk
pengaduk dihitung setiap reaktor, sedangkan untuk ukuran diameter, tinggi, dan
tebal reaktor 2 sama dengan reaktor 1 karena V1=V2.
Reaktor
1
a. Jenis
Pengaduk
Pengaduk yang akan
digunakan, dipilih berdasarkan viskositas fluida yang diaduk.
Pada T = 373 K
Tabel 6. Data
Viskositas Komponen di Reaktor 1
Komponen |
F (kg/jam) |
Fraksi massa |
µ [ cP ] |
Fraksi x µ [ cP ] |
C6H5CH5CL |
8.530,2218 |
0,4569 |
0,429279 |
0,1961 |
NaCN |
3.302,593 |
0,1769 |
42,00485 |
7,4314 |
C6H5CH5CN |
75,7575 |
0,0040 |
0,443291 |
0,0017 |
NaCl |
0 |
0 |
88,86127 |
0 |
H2O |
6724,998 |
0,3602 |
0,279114 |
0,1005 |
Total |
18.667,2709 |
1 |
7,8948 |
Gambar 2. Tipe Impeller
berdasarkan Viskositas
Untuk viskositas campuran 7,89 cP, jenis pengaduk yang dipilih adalah Propeller dan Flat Blade
Turbine. (Fig 8.1, Rase, H.F, vol.1).
Untuk
impeller reaktor, dipilih berdasarkan Smith J.M, Unit Operations, Mc Graw Hill,
New York, Edisi V halaman 242.
Diameter
pengaduk
Da =
L =
J =
E =
W =
H = 1,5 Dt H: Tinggi shell [m]
S =
Dt
= 2,98 m
Da =
L =
J =
E =
W =
H =
S =
b.
Jumlah Pengaduk
Jumlah Pengaduk =
Dimana,
WELH =
water equivalent liguid high = ZL.sg
ID =
diameter dalam reaktor
sg =
specific gravity
ZL =
tinggi cairan dalam shell =
Sg =
WELH =
ZL.sg =
Jumlah Pengaduk =
c.
Kecepatan
Pengaduk
Perhitungan
Kecepatan Pengaduk Dipilih berdasarkan, Rase, H.F., dan J.R., Holmes, Chemical
Reactor Design for Process Plants, Willey and Son, New York, 1977, vol.1,
halaman 366. Kecepatan putar berkisar antara 500 ft/menit sampai 700 ft/menit,
dengan tipe pengaduk propeller dan flat blade turbine impeller dengan 6 flat
blade.
Dipilih:
500 ft/menit
N =
500 ft/menit x [0,3048 m/ft] = 152,4 m/menit
N =
Sehingga,
digunakan kecepatan pengadukan 56 rpm = 0,93rps
d.
Menghitung
bilangan Reynold
Dimana,
ρ =
densitas campuran =
N = kecepatan pengadukan (rpm) = 0,93 rps
Da = diameter impeller =
µ = viskositas campuran = 7,89 Cp
= 0,0076 kg/m.s
Maka:
Dari gambar 8.8 (Rase, 1957), untuk six blade
turbine dengan NRe > 106, maka nilai Np = 5,5
e. Menghitung Tenaga Pengaduk
Dihitung dengan persamaan:
Po = Np x ρ x N3
x Da5
(Mc Cabe hal
253 pers 9.20)
Keterangan:
Po =
Daya penggerak (watt)
Np =
Bilangan daya
ρ =
Rapat massa fluida yang diaduk (kg/m3)
N =
Kecepatan pengaduk (s-1)
Di =
Diameter pengaduk (m)
Maka:
Pa
=
Efisiensi motor pengaduk, diperoleh dari tabel 3.1
Towler, halaman 111:
Size (kW) |
Efisiensi (%) |
|
5 |
80 |
|
15 |
85 |
|
75 |
90 |
|
200 |
92 |
|
750 |
95 |
|
>4000 |
97 |
Diperoleh effisiensi = 80%, maka daya penggerak motor pengaduk yang diperlukan:
Daya =
Digunakan motor pengaduk standar, diperoleh dari
Ludwig, E.F., Applied Process design for Chemical and Petrochemical Plants,
Gulf, Publishing, Co. Houston, Texas, 2001, edisi 3, halaman 628:
Reaktor
2
a. Jenis
Pengaduk
Pengaduk yang akan
digunakan, dipilih berdasarkan viskositas fluida yang diaduk.
Pada T =
373 K
Tabel 7. Data
Viskositas Komponen di Reaktor 2
Komponen |
F (kg/jam) |
Fraksi massa |
µ [ cP ] |
Fraksi x µ [ cP ] |
C6H5CH5CL |
1880,068 |
0,0891 |
0,4292 |
0,0382 |
NaCN |
727,894 |
0,0345 |
42,004 |
1,4496 |
C6H5CH5CN |
6230,489 |
0,2953 |
0,4432 |
0,1309 |
NaCl |
3070,288 |
0,1455 |
88,8612 |
12,9351 |
H2O |
6723,549 |
0,3187 |
0,2791 |
0,0889 |
Total |
18.667,27 |
1 |
16,6 |
Gambar 3. Tipe Impeller
berdasarkan Viskositas
Untuk viskositas campuran 16,6 cP, jenis pengaduk yang dipilih adalah Propeller dan Flat Blade Turbine.
(Fig 8.1, Rase, H.F, vol.1).
Untuk
impeller reaktor, dipilih berdasarkan Smith J.M, Unit Operations, Mc Graw Hill,
New York, Edisi V halaman 242.
Diameter
pengaduk
Da =
L =
J =
E =
W =
H = 1,5 Dt H: Tinggi shell [m]
S =
Dt
= 2,98 m
Da =
L =
J =
E =
W =
H =
S =
a.
Jumlah Pengaduk
Jumlah
Pengaduk =
Dimana,
WELH = water equivalent liguid high = ZL.sg
ID = diameter dalam reaktor
sg = specific gravity
ZL = tinggi cairan dalam shell
=
Sg =
WELH = ZL.sg =
Jumlah Pengaduk =
b.
Kecepatan
Pengaduk
Perhitungan
Kecepatan Pengaduk Dipilih berdasarkan, Rase, H.F., dan J.R., Holmes, Chemical
Reactor Design for Process Plants, Willey and Son, New York, 1977, vol.1,
halaman 366. Kecepatan putar berkisar antara 500 ft/menit sampai 700 ft/menit,
dengan tipe pengaduk propeller dan flat blade turbine impeller dengan 6 flate
blade.
Dipilih: 500
ft/menit
N = 500
ft/menit x [0,3048 m/ft] = 152,4 m/menit
N =
Sehingga,
digunakan kecepatan pengadukan 56 rpm = 0,93rps
c.
Menghitung
bilangan Reynold
Dimana,
ρ = densitas campuran =
N = kecepatan pengadukan (rpm) = 0,93 rps
Da = diameter impeller =
µ = viskositas campuran = 16,6 Cp
= 0,0166 kg/m.s
Maka:
Dari gambar 8.8 (Rase, 1957), untuk six blade
turbine dengan NRe > 105, maka nilai Np = 5
d. Menghitung Tenaga Pengaduk
Dihitung dengan persamaan:
Po = Np x ρ x N3
x Da5 (Mc
Cabe hal 253 pers 9.20)
Keterangan:
Po =
Daya penggerak (watt)
Np =
Bilangan daya
ρ = Rapat massa fluida yang diaduk (kg/m3)
N =
Kecepatan pengaduk (s-1)
Di =
Diameter pengaduk (m)
Maka:
Pa
=
Efisiensi motor pengaduk, diperoleh dari tabel 3.1
Towler, halaman 111:
Size (kW) |
Efisiensi (%) |
5 |
80 |
15 |
85 |
75 |
90 |
200 |
92 |
750 |
95 |
>4000 |
97 |
Diperoleh effisiensi = 80%, maka daya penggerak motor pengaduk yang diperlukan:
Daya =
Digunakan motor pengaduk standar, diperoleh dari
Ludwig, E.F., Applied Process design for Chemical and Petrochemical Plants,
Gulf, Publishing, Co. Houston, Texas, 2001, edisi 3, halaman 628:
Sehingga,
dipilih motor pengaduk standar yaitu 7
½ HP.
Reaktor
3
b. Jenis
Pengaduk
Pengaduk yang akan
digunakan, dipilih berdasarkan viskositas fluida yang diaduk.
Pada T =
373 K
Tabel 7. Data
Viskositas Komponen di Reaktor 2
Komponen |
F (kg/jam) |
Fraksi massa |
µ [ cP ] |
Fraksi x µ [ cP ] |
C6H5CH5CL |
752,0276 |
0,0356 |
0,4292 |
0,0153 |
NaCN |
291,1579 |
0,0138 |
42,0048 |
0,5798 |
C6H5CH5CN |
7274,493 |
0,3448 |
0,4432 |
0,1528 |
NaCl |
3591,0875 |
0,1702 |
88,8612 |
15,1293 |
H2O |
6723,5499 |
0,3187 |
0,279 |
0,0889 |
Total |
18.667,27 |
1 |
18,01 |
Gambar 4. Tipe Impeller
berdasarkan Viskositas
Untuk viskositas campuran 18,01 cP, jenis pengaduk yang dipilih adalah Propeller dan Flat Blade Turbine.
(Fig 8.1, Rase, H.F, vol.1).
Untuk
impeller reaktor, dipilih berdasarkan Smith J.M, Unit Operations, Mc Graw Hill,
New York, Edisi V halaman 242.
Diameter
pengaduk
Da =
L =
J =
E =
W =
H = 1,5 Dt H: Tinggi shell [m]
S =
Dt
= 2,98 m
Da =
L =
J =
E =
W =
H =
S =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar